Sabtu, 24 November 2012

Anjing unyu

Masa kecil adalah masa yang terindah didalam kehidupan ini, kenapa gue bilang gitu? Ya karena masa ini kita cuman mengerti namanya kesenangan. Kita belum mengenal arti hidup sesungguhnya yang sesungguhnya amat amat amat amat berat. Gue pengen cerita pengalaman paling jijik yang pernah gue alamin waktu kecil.

Waktu itu, gue gak ingat itu kapan yang jelasnya gue masih kecil dan belum akil balik, saat itu gue dan teman-teman gue lagi jalan menuju pulang kerumah, waktu itu gue dari rumah temen gue yang lain yang jalanannya gelap, penuh misteri, dan ada ANJING. Hewan ter-unyu yang hidup didunia ini, apalagi pas ngeluarin lidahnya sambil berdesah-desah seperti Syahrini. Mereka punya kesamaan dalam hal desah-mendesah, apa persamaanya? Yups, desah mereka sama-sama menjijikkan, yang satu berdesah sambil keluarin lidah dan satunya berdesah seperti lagi gituan, maksudnya lagi kesakitan kepalanya karena di timpuk batu.


Jumat, 23 November 2012

Puisi makhluk galau

Selamat malam, hai para pembaca setia yang selalu menunggu postingan-postingan dari gue, emangnya kapan saya punya pembaca setia? Pembaca pun nggak punya. Cape deh.

Sungguh susah untuk mencari sebuah ide untuk bercerita karena gue cuman fokus dengan pelajaran di sekolah namun pada malam hari ini akhirnya... jeng, jeng, jeng! Akhirnya terbukti bahwa memang susah untuk mendapat sebuah ide untuk postingan gue kali ini.

Tapi kali ini gue akan posting sebuah puisi dari teman gue yang inisial namanya Andi Miftah Farid Panggeleng, tinggal di Minasa Upa, sekelas sama gue, dan dia orangnya unyu-unyu loh, saking unyu-unyunya gue nggak tau kalau dia itu manusia atau marmut.

Katanya sih dia galau karena suka sama seorang cewek dan dia merasa cewek itu suka sama dia karena si cewek selalu memandang teman gue ini, mungkin saja teman gue ini terlalu kege-eran atau mungkin dia lagi kenna epilepsi. Si Miftah pun menuliskan sebuah puisi akibat dari ketergalauan yang dia alami sekarang.

Siapa Aku
(Karya: Andi Miftah Farid Panggeleng)

Sepertinya kau belum bisa menerimaku
Aku tak tahu apa yang ada dalam benakmu selama ini
Apakah ada keraguan di dalam hatimu
Sepertinya kau ingin tahu siapa diri ini
Kesendirian selalu menemaniku
Di saat ku ingin mendengar suaramu
Apa arti tatapanmu selama ini
Apa kau hanya ingin mempermainkan diri ini
Jiwaku hilang bersamamu
Di saat otakku berpikir tentangmu
Kau menjauh aku mendekatimu
Aku hanya sebatas pisau bagimu