Selasa, 25 September 2012

Si kucing petualang


Suatu siang yang cerah, gue yang baru pulang dari sekolah sedang mencari udara diteras rumah sambil duduk-duduk minum air dingin padahal pada hari itu gue puasa, gue melihat seorang atau seekor kucing yang tampaknya sedang menjadi musafir. Mukanya tampak kecapean dan mungkin sedang kekurangan gizi.

Gue yang merasa iba langsung menyuruhnya mampir, setelah itu gue persilahkan dia duduk. "Cing, silahkan di minum." kata gue. "Sorry gue bukan peminum." kata si kucing itu. Sontak saya menamparnya "Ini bukan minuman keras bego!". Tampak si kucing marah dan ingin pergi, saya pun menahannya dengan memegang lengannya dan berkata "Sorry, gue khilaf!"

Setelah ngobrol lama dengan dia, gue tanya alamatnya, gue tanya dia masih single atau udah punya istri kebetulan dia betina, eh maksud saya jantan. "Cing, gue punya kucing dirumah, kamu mau kenalan nggak?" gue tanya. "Sorry, gue udah punya istri tapi pikir-pikir asik juga untuk poligami." sambut kucing. "Ah gila loe! Loe satu aja udah susah, apalagi dua." kata gue.

Tidak terasa ngobrol udah lama, perutku sudah berbunyi dan ingin rasanya untuk makan. Sebelum gue masuk ke rumah saya menawarkan si kucing itu untuk makan "Cing, kamu suka makanan apa?". "Gue suka tulang" jawab dia. Saya pun kasih dia tulang daun "gue bukan vegetarian bego!".

Setelah makan bersama si kucing, langsung dia ingin melanjutkan perjalanannya "Bro, makasih atas semuanya yah, kapan-kapan gue bisa kan ke sini lagi?" kata si kucing. "Oke bro, hati-hati yah". Setelah kejadian itu komunikasi saya dengan dia sudah terputus, mungkin karena kucing itu gaptek jadi dia nggak bisa menggunakan alat komunikasi.

Oke sekian, kepala saya udah pusing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar